Sesar (Fault)
Sesar (Fault) adalah rekahan–rekahan dalam kulit bumi, yang
mengalami pergeseran dan arahnya sejajar dengan bidang rekahannya satu terhadap
yang lainnya. Pergeserannya dapat berkisar dari antara beberapa
meter hingga mencapai ratusan kilometer. Sesar merupakan jalur lemah yang lebih
banyak terjadi pada lapisan keras (untuk lapangan panasbumi) dan rapuh. Bahan
yang hancur pada jalur sesar akibat pergeseran, dapat berkisar dari gauge
(suatu bahan yang halus/lumat akibat gesekan) sampai breksi sesar, yang
mempunyai ketebalan antara beberapa sentimeter hingga ratusan meter.
Pada umumnya gejala sesar agak sukar untuk dikenali di
lapangan, sekalipun di daerah yang mempunyai singkapan yang baik. Hal ini
disebabkan karena gejala sesar merupakan daerah yang lemah dan mudah terkena
pelapukan. Di bawah ini akan diuraikan beberapa ciri-ciri istimewa yang dapat
dipergunakan untuk membantu mengenal kemungkinan adanya suatu gejala sesar dan
pensesaran, yaitu:
1. Perulangan dan hilangnya lipatan ciri-ciri
ini dapat diakibatkan baik oleh sesar biasa (turun) ataupun sesar naik.
Ciri-ciri tersebut juga dapat diterapkan terhadap data bor untuk mengenal
adanya sesar di bawah permukaan.
2. Jalur kataklastis gejala sesar yang
diduga terutama pada batuan kristalin agak sukar untuk dikenal disebabkan tidak
adanya lapisan-lapisan penunjuk. Di daerah yang terdiri dari lapisan batuan
yang homogen, sesar biasanya dapat dikenal dengan adanya jalur-jalur
kataklastis.
3. Cermin sesar atau gores-garis sesar
(slicken side) adanya gores garis pada bidang sesar, biasanya dapat dipakai
untuk menentukan gerak relatif dari bagian-bagian yang digeser. Didaerah dimana
singkapannya sangat kurang, maka adanya pecahan-pecahan cermin sesar yang
berserakan di atas tanah juga dapat memberikan indikasi adanya sesar.
4. Persentuhan yang tiba-tiba dan tidak
biasa antara batuan yang berumur tua dengan batuan yang muda.
5. Struktur-struktur minor seperti:
o Dragg
Adalah lapisan-lapisan di daerah sesar biasanya menunjukkan tanda-tanda terseret yang disebabkan adanya penahanan oleh bagian yang berlawanan. Struktur demikian dapat digunakan untuk menentukan arah gerakan relatif.
Adalah lapisan-lapisan di daerah sesar biasanya menunjukkan tanda-tanda terseret yang disebabkan adanya penahanan oleh bagian yang berlawanan. Struktur demikian dapat digunakan untuk menentukan arah gerakan relatif.
o Mylonit
Adalah bahan yang mengalami penggerusan secara kuat dan tersemenkan. Terdapat pada bidang sesar dan biasanya menyertai sesar naik.
Adalah bahan yang mengalami penggerusan secara kuat dan tersemenkan. Terdapat pada bidang sesar dan biasanya menyertai sesar naik.
o Breksi sesar rekahan-rekahan halus
sepanjang garis sesar
6. Pergeseran (offset) daripada batasan
litologi. Gejala demikian akan dapat dikenal setelah dilakukan pemetaan geologi
yang teliti. Pergeseran daripada batasan litologi tidak hanya disebabkan oleh
sesar mendatar, tetapi dapat juga disebabkan oleh sesar normal atau sesar naik,
tergantung daripada arah sesar dan kedudukan daripada lapisan-lapisan batuan
yang terpotong.
7.
Pada
sesar mendatar, pergeseran daripada lembah biasanya dapat dilihat dari peta
topografi atau potret udara.
Kita dapat
meninjau gejala sesar dari segi bentuknya (secara diskriptis) atau dari segi
bagaimana mekanisme pembentukannya. Secara geometris (diskriptis) kita dapat
menggolongkan sesar didasarkan kepada:
1.
Tinjauan
dari kedudukan sesar terhadap struktur batuan sekitarnya (Sukendar Asikin,
1978), yaitu:
o Strike Fault; yaitu suatu sesar yang
arah jurusnya sejajar dengan jurus batuan sekitarnya.
o Dip Fault; yaitu sesar dengan jurus
daripada sesar searah dengan kemiringan daripada lapisan batuan disekitarnya.
o Diagonal/Oblique Fault; yaitu sesar
yang memotong struktur batuan sekitarnya.
o Longitudinal
Fault; yaitu sesar dengan arah yang sejajar/paralele dengan arah utama dari
struktur regional.
o Tranverse Fault; yaitu sesar yang
memotong tegak lurus atau miring terhadap struktur regional (biasanya dijumpai
pada daerah yang terlipat, memotong sumbu/poros terhadap antiklin).
2. Tinjauan dari genesanya, yaitu:
o Sesar normal/biasa/turun (Normal
Fault) merupakan gejala pensesaran dimana hangingwall bergeser
relatif turun terhadap footwall. Hangingwall (atap sesar) adalah bongkah
patahan yang berada di atas bidang sesar, sedangkan footwall (alas sesar)
adalah bongkah patahan yang berada di bagian bawah bidang sesar. Susunan dari
poros utama tegasannya menunjukkan arah tegasan yang terbesar adalah vertikal.
Gaya geologi yang mempunyai arah demikian adalah gaya berat. Ke arah lateral
sesar normal umumnya akan menghilang, dan berubah menjadi bentuk engsel.
o Sesar naik (Reverse Fault) pada
sesar naik, hangingwall bergeser relatif naik terhadap footwall. Susunan
daripada poros utama tegasan adalah sama seperti pada gejala lipatan, oleh
karena itu sesar naik mempunyai hubungan genesa yang erat dengan pelipatan.
Dari susunan poros utama tegasannya, maka diharapkan kemiringan daripada bidang
sesar akan mempunyai sudut kurang dari 45 0 (thrust fault). Ditinjau
dari kejadiannya kita dapat memisahkan sesar naik yang terjadi sebelum gejala
lipatan dan sesar naik yang tejadi bersama-sama atau sedikit setelah
perlipatan. Yang disebut pertama tidak ada hubungannya dengan gejala
perlipatan. Sesar naik dengan kemiringan yang kecil (< 100)
disebut over thrust fault. Disini pergeseran lateral lebih menonjol.
o Sesar mendatar (Strike Fault)
Sesar mendatar merupakan
suatu jenis pergeseran dimana gerak-geraknya yang dominan adalah gerak
horizontal. Hal ini berarti bahwa yang disebut sebagai sesar mendatar dalam
jumlah terbatas juga masih mempunyai komponen pergerakan yang vertikal.
Sesar-sesar jenis ini umumnya dijumpai di daerah-daerah yang mengalami
perlipatan dan pensesaran naik, dengan arahnya dapat memotong poros lipatan
secara diagonal atau kadang-kadang hampir tegak lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar